Jumat, 07 Januari 2011

Catatan Kecil dari Rm. Eko di Surabaya

POSKO BENCANA 2010
BIARA SOVERDI “ST. ARNOLDUS”
SURABAYA

(Sebuah Catatan Kecil)

Awalnya, 24 Oktober 2010. Setelah membaca dan menyaksikan melalui media masa tentang bencana alam beruntun melanda Mentawai, Wasior, Merapi yang menelan begitu banyak korban jiwa dan harta benda, dalam misa komunitas di Soverdi, muncul ajakan untuk berbuat sesuatu bagi mereka. Rasanya, hati ini tidak bisa berdiam begitu saja, sementara saudara-saudari kita mengalami penderitaan yang luar biasa, tidak berdaya dan betul-betul membutuhkan uluran tangan. Untuk itu, saya mengusulkan agar para anggota komunitas melakukan penggalangan dana dan barang-barang material (pakaian baru/layak pakai, sembako, selimut, sarung, masker, dll) dengan memanfaatkan tehnologi modern media komunikasi. Ternyata, melalui sms, bbm, email, facebook, para konfrater mampu mengetuk hati sekian banyak saudara, sahabat, kenalan dan rekan-rekan dari segala penjuru. Perlahan-lahan, barang-barang sumbangan semakin banyak; akhirnya, menumpuk di gudang.

Dalam perjalanan waktu, ternyata Gunung Merapi semakin bergejolak, menyisakan kisah-kisah sedih di balik muntahan wedhus gembel-nya. Tanggal 5 November 2010, Sekretaris Misi SVD Jawa, Romo Hermanus Sigit Pawanta, SVD mengajak untuk membentuk Posko Merapi. Setelah merengkrut kembali relawan-relawan yang pernah bekerja bersama sewaktu Gempa Yogya 2006, di antaranya Saudara Stevie (Jakarta), yang menjadi koordinator lapangan, Br. Pius Himang, SVD dan Br. Albinus Sela SVD, serta para relawan lainnya, dengan seijinan dari Pimpinan Rumah Soverdi Yogyakarta, Romo Ketut Trisnoyanto, SVD, akhirnya Posko Merapi resmi dibuka di Soverdi Dharma Wacana. 

Sementara itu, di saat yang sama, Soverdi “St. Arnoldus” Surabaya tetap menjadi pusat penampungan barang-barang bantuan bencana. Bahkan kini menjadi “the main supporting element” untuk Posko Merapi. Para konfrater mulai mengontak kenalan dan sahabatnya. Romo Bene Mali, SVD, Sekretaris Propinsi SVD Jawa, berperanan besar mengontak para donator, dan Br. Alex Heri Irwanto, SVD, dengan bantuan Ibu Vivi dan Bapak Suyitno, aktif untuk berbelanja keperluan bantuan bencana. Urusan packing barang-barang, kami sangat dibantu oleh para relawan keluarga Bapak Yanto dan Ibu Lilis, anggota Legio Maria RKZ dan Para Novis SVD “Biara Roh Kudus” Batu. Respon para donatur sangat positif; pengiriman barang-barang bantuan ke Sovedi semakin banyak. Sungguh luar biasa! Gudang pun penuh, dan harus memakai koridor-koridor di biara untuk menampung barang-barang tersebut. Di saat-saat seperti ini, bantuan tenaga juga bermunculan. Karyawan kami, Sdr. Agus dan Yerem, Nardi, Anton, Pak ketut dan Om Piet juga turun tangan untuk membantu pengepakan tersebut.

Ketika barang-barang sudah siap untuk segera dikirim, persoalan muncul: bagaimana cara mengirimnya? Jawaban belum ada, dan dalam situasi pencarian jawaban tersebut, tiba-tiba saya ditelpon oleh pasutri Bapak Arifin dan Tante Melly yang baru datang dari Jakarta. Kebetulan mereka sedang mengadakan kunjungan kerja di Surabaya, dan mengundang untuk makan malam bersama. Di sela santap malam, kami bercerita banyak hal; tiba-tiba, mereka bertanya, “Romo buat apa untuk bencana ini? Apa yang bisa kami bantu?” Setelah berdiam sejenak, saya menceritakan apa yang telah dan sedang kami buat selama ini. Saya juga mengungkapkan persoalan tentang pengiriman barang-barang ke Wasior. Tanpa dinyana-nyana, beliau mengontak saudara sepupunya, Bapak Benny, pemilik Alois Gemilang Ekspedisi” Surabaya, untuk pengiriman ke Wasior via Manokwari. Gratis! Tuhan sunguh luar biasa! Selalu ada jalan keluar! Juga, ketika kebingungan mencari ekspedisi pengiriman barang ke Padang/Mentawai, tiba-tiba teringat pasutri Ferry H. Limawal dan Nanik, pemilik “Kitrans Transportasi” Surabaya. Tanpa banyak tanya, mereka langsung bersedia untuk mengirim barang-barang bantuan ke Mentawai via Padang. Gratis! Di saat yang sama, Ibu Nanik, seorang donator kita, menyediakan mobil box-nya untuk pengiriman barang bantuan ke Yogyakarta. Kapanpun, mobil tersedia

Akhirnya, mulailah penjadwalan pengiriman barang-barang tersebut. Tanggal 7 November 2010, pengiriman pertama ke Yogyakarta. Bro. Alex Heri, SVD berangkat, sekaligus untuk mensurvey kebutuhan para pengungsi Merapi. Sementara telpon pun terus berdering, meminta barang-barang yang sudah kehabisan stock di Yogyakarta, seperti masker. Sumbangan pun mengalir, dari segala pihak. Begitulah, tidak terasa, dalam perjalanan waktu, pengiriman ke Yogyakarta berlanjut; sementara, pada tanggal 13 November 2010, pengiriman ke Padang melalui jasa Kitrans Transport juga dapat terlaksana dengan baik. Akhirnya, pada tanggal  3 Desember 2010, kami menuntaskan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Wasior, dengan bantuan Alois Gemilang Ekspedisi. Keesokan harinya, 4 Desember 2010, pihak Soverdi Surabaya diundang oleh sekolah Singapore National Academy untuk menerima bantuan kemanusiaan bagi Merapi – Yogyakarta. Berkat kebaikan, sekali lagi, pasutri Bapak Ferry H. Limawal dan Nanik, pihak sekolah internasional tersebut menyalurkan ungkapan keprihatinan mereka kepada para korban Merapi.  Dengan ini pula, Soverdi Surabaya juga menutup Posko dalam tahap emergency untuk bantuan kemanusiaan bagi para korban bencana alam Mentawai, Merapi, dan Wasior.

Sementara itu, kami juga tetap berkomitmen untuk membantu Posko Merapi kami dalam menuntaskan program jangka panjang, yakni tahap recovery, yang sedang berlangsung di beberapa daerah di lereng Merapi. Menilik akibat letusan Merapi yang menghancurkan desa, perkebunan dan persawahan mereka, kami memutuskan untuk mengajak gotong royong pembersihan desa, dan bantuan pencarian bibit tanaman dan pupuk. Paling tidak, kami berusaha membangkitkan semangat mereka dari keterpurukan dan keputusasaan untuk memulai suatu kehidupan baru yang lebih baik.

Lega dan bahagia rasanya, bersama-sama dengan para donatur, kami dapat memberikan hal yang terbaik yang dapat kami usahakan dan wujudkan untuk mereka. Sayup-sayup, terngiang di telinga, suara Joe Cocker yang mengumandangkan “A little help from my friends.” Suaranya yang serak, namun begitu lantang, melatarbelakangi rasa syukur dan terima kasih kepada semua “friends” yang telah memberikan “a little help.” Namun, kini, semuanya telah menjadi “a big help...without all of you friends...we cannot do anything to help others. Thanks!” Terima kasih dan syukur kami kepada Tuhan, Serikat Sabda Allah, komunitas Soverdi, para donatur, relawan, sahabat, kenalan, dan siapa saja yang berpartisipasi di dalamnya. Tuhan memberkati!!


Rm. Antonius Eko Yuliantoro, SVD


Tidak ada komentar:

Posting Komentar