Kamis, 16 Desember 2010

Bersama Team Relawan Semen Gresik

16 Desember 2010

Jam 06.30, saya mengadakan janji untuk bertemu dengan seorang Ibu yang bernama Catur Judi di depan pintu masuk Amarukmo Plasa pada jam 07.00. Saya mendapat nomor kontak Ibu Catur dari Rm. Sigit Pawanta SVD. Informasi awal yang saya dapat adalah ada orang dari Semen Gresik yang mau survey lapangan dan membutuhkan penunjuk jalan ke Balerante dan Muntilan. Karena saya sudah pernah 2X ke Balerante maka Rm. Sigit meminta saya untuk memandu mereka ke titik-titik sasaran yang mau mereka kunjungi.

Singkat kata, bertemulah saya dengan Ibu Catur di depan pintu Ambarukmo Plasa yang datang ditemani oleh team relawannya yaitu Nona Al,  Mas Ayi dan Mas Maqdar. Kami langsung meluncur ke Desa Balerante melalui Kaliworo.
Sebelum menyebrangi jembatan kaliworo, kami menyempatkan diri untuk berhenti sebentar dan foto-foto. Ada perasaan "takjub" di dalam hati setiap orang ( team semen Gresik ) yang melihat keadaan seperti yang terpampang di foto di atas.

Kemudian mobil pun langsung meluncur menuju balai desa Balerante. Di sana kami disambut oleh Sekertaris Desa, Pak Basuki. Setelah Ibu Catur berbincang-bincang dengan Pak Basuki tentang bantuan apa saja yang diperlukan oleh Desa Balerante ( secara aktual ) maka perjalanan dilanjutkan menuju Dusun Banjarsari ; Mengunjungi Dusun Banjarsari adalah atas saran Pak Basuki agar Team Semen Gresik langsung meninjau ke lapangan, dari sinilah maka dapat diambil kesimpulan apa saja yang menjadi kebutuhan penting bagi dusun yang terkena bencana merapi.

Di Dusun Balerante ini, Ibu Catur menyempatkan diri untuk berbincang-bincang dengan penduduk lokal dan dari perbincangan ini diketahui secara gamblang apa-apa saja yang menjadi kebutuhan mereka (  para korban merapi di Dusun Balerante ) saat ini dan kebutuhan mereka beberapa bulan ke depan dimana mereka sudah mulai lagi untuk bekerja kembali sebagai petani dan pekebun.
Selesai mengunjungi Dusun Balerante, kami turun ke Yogyakarta untuk makan siang sebentar. Perjalanan dilanjutkan ke Paroki Pakem dan bertemu dengan Rm. Saji Pr. Beliau menerangkan dengan baik kepada Ibu Catur tentang visi dan misi dari Paroki Pakem dalam menyikapi bencana Merapi ini. Maka bertambah lagi masukkan yang baik ke Team Semen Gresik.

Dari informasi yang diberikan kepada Ibu Catur oleh Rm. Saji bahwa ada beberapa tempat di Turi dimana pohon-pohon salak roboh karena abu vulkanik merapi. Dengan keingintahuan yang tinggi maka Team Semen Gresik, saya bawa mengunjungi rumah salah satu karyawan Soverdi Yogya yaitu Mba Anjar. Kenapa? Karena orang tua Mba Anjar adalah petani kebun Salak. Sehingga beliau bisa menunjukkan langsung di lapangan apa yang telah terjadi dengan kebun-kebun salak di sekitar Pakem dan Turi. Lalu apabila ada bantuan dari Semen Gresik  untuk para petani salak maka dapat diterangkan/dijelaskan jenis bantuan apa yang paling tepat untuk mereka ( para petani salak ).

Saya juga mengusulkan ke Team Semen Gresik bila mereka mau melihat kerusakan nyata dari kebun-kebun salak maka dapat melihat ke daerah Muntilan. Ibu Catur setuju dengan usulan saya maka kami meluncur kearah Muntilan ke Dusun Berut. Di Dusun Berut, Team Semen Gresik bertemu dengan Bpk. Vincent ( orang tua Rm. Sigit ) dan dari beliau pula Team Semen Gresik mendapat banyak masukkan yang berguna untuk kelanjutan kerja mereka.

Setelah selesai perbincangan Team Semen Gresik dengan Bpk. Vincent kemudian kami pun pamit untuk pulang ke Yogyakarta dengan mengambil jalur melintasi jembatan Kali Lamat. Saya memang ingin memberikan 2 buah gambaran berbeda kepada Team Semen Gresik tentang sungai-sungai yang dibanjiri oleh lahar dingin merapi. Bisa dilihat perbedaan nyata antara Kali Woro dan Kali Lamat. Silahkan Team Semen Gresik memberikan kesimpulannya........

Demikianlah perjalanan saya hari ini dengan Team Semen Gresik yang singkat, padat, melintasi banyak tempat dan memberikan masukkan yang bermanfaat untuk Team Semen Gresik dalam bekerja untuk misi kemanusiaan bagi korban bencana Merapi.

Merci

S






Tidak ada komentar:

Posting Komentar