9 Desember 2010
Setelah bertemu P. Sigit di Soverdi dan briefing sebentar maka diputuskan bahwa kami akan pergi kedua arah berbeda. P. Sigit dan P. Agus Sumarwan akan ke Cangkringan lalu Saya, Br. Pius dan Bu Nunik akan ke Kelurahan Balerante untuk membawa bantuan pakaian layak pakai.
Perjalananan pun dimulai dari Soverdi menuju Klaten ( Pabrik gula Gondang ) naik ke utara menuju Pasar Kembang. Setelah bertanya kepada beberapa orang akhirnya kami sampai di mulut menuju Kelurahan Balerante yaitu kaliworo. Keadaan Kaliworo ini sudah penuh dengan endapan lahar dingin sewaktu kami lewati dan ada beberapa penambang pasir yang masih melakukan aktifitasnya. Dan jangan heran ada juga peng-kaplingan daerah galian pasir yang ditandai dengan cabang-cabang pohon atau apa saja. Sebagai tanda bahwa ini sudah jadi milik seseorang penambang.
Dari kaliworo menuju Desa Balerante tidak terlalu jauh lagi jaraknya, setelah berkendara selama 10 menit maka sampailah kami di Balai Desa Balerante. Kami disambut dengan hangat oleh para petugas posko. Mungkin mereka agak terkejut waktu melihat 3 orang asing ( yg mereka tak kenal ) datang tiba-tiba dan membawa bantuan lalu bantuan datang tanpa membawa embel-embel bendera mana. Mereka senang sekali..
Semua bantuan selesai dimasukkan ke dalam ruang penyimpanan di Balai Desa. Pada saat kami akan kembali pulang ada tawaran dari pihak relawan Balai Desa agar kami melihat lebih atas lagi dari balai desa, tepatnya ke Dusun Banjarsari...Lihat dan Resapkanlah menurut mata hati kita masing-masing.
Sepulang dari tempat ini kami mendapat begitu banyak pengalaman..yang sulit terlupakan. Dan katanya: ini baru 10% saja dari kekuatan merapi akibatnya sudah sedemikian rupa..apalagi merapi mengeluarkan kekuatannya sampai optimal...saya tidak bisa membayangkan tingkat kerusakan yang akan terjadi. Hanya dapat mengatakan begitu besar kekuatan dan kebesaran Tuhan Allah dan betapa kecilnya kita manusia.
s
Tidak ada komentar:
Posting Komentar